Desain
Bumi Ciptaan Allah yang Mengagumkan
Bumi telah
memiliki desain sempurna dengan ketetapan yang indah. Tujuannya, agar manusia
dan makhluk hidup lainnya dapat melakukan segala aktifitasnya dengan baik.
Desain tersebut antara lain keberadaan bumi jauh dari matahari dengan kekuatan untuk
berotasi pada pusatnya dan berevolusi mengelilingi matahari. Bumi dibekali
kecenderungan yang fleksibel dalam menghadapi perubahan dengan medan
magnetisnya yang kuat, dan ketebalan keraknya. Demikian pula relief-relief bumi
dibentuk dengan model yang sempurna. Ada relief yang menurun dengan tujuan agar
air dapat terserap di dalamnya, dan relief yang menanjak dengan tujuan agar air
tidak mampu membanjirinya.
Tidak
ketinggalan pula cakrawala
bumi juga dibuat dengan
desain yang sempurna. Kandungan cakrawala bumi pada awal pembentukannya
dibentuk dari gas hydrogen, ammonia, dan metan. Sementara air memainkan peranan yang sangat penting dalam
pembentukan material organisme bagi
munculnya sumber kehidupan. Tidak mungkin manusia hidup tanpa
air. Sirkulasi yang dimainkan oleh air dalam kehidupan di
bumi ini merupakan pembuktian kebesaran Allah SWT dalam firman-Nya:
“Apakah orang-orang kafir tidak
mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu ?
kemudian kami pisahkan antara keduanya. Kami jadikan dari air segala sesuatu
yang hidup. Lalu, mengapa mereka tiada juga beriman ? “ (QS. Al-Anbiya [21] :
30).
Para ahli Geologi memperkirakan
kuantitas air yang terdapat di bumi mencapai 16 miliar km3 atau
setara dengan 16 triliun ton, artinya rasio kandungan bumi mencapai 25 ribu. Bagian
terbesar dari kandungan air ini, yaitu sekitar 13 miliar km3 berada
di lapisan bumi dan di bawah kerak bumi. Kandungan tersebut berupa uap air yang
ditekan oleh panas yang tinggi dari dalam bumi.
Kandungan air sisanya, yaitu sekitar 3 miliar km3,
setengahnya sebagai penyusun gurun dan tambang yang ada di kerak bumi, dan
setengah lainnya terkumpul di samudra, lautan, dan sungai-sungai.
Para ahli
meyakini bahwa air yang ada di permukaan bumi keluar dari dalam bumi, sesuai
dengan ayat :
“Bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan
(menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.” ( QS.
Al – Naziat [79] : 30-31).
Air Ciptaan
Allah Bagi Kehidupan
Beruntunglah
kita hidup di Indonesia yang berada di bagian tropis, yang mudah
mendapatkan air. Sedangkan negara-negara lain harus bersusah payah berjalan
bermil-mil untuk mendapatkan sebotol air. Sungguhlah sebenarnya kita di berikan
karunia yang berlimpah oleh-Nya. Manusia memang lebih mementingkan nafsunya
hingga membuat mereka terlena dan lupa. Kita
seharusnya menjaga alam ini,
termasuk menjaga air sebagai sumber utama kebutuhan makhluk hidup di dunia
ini. Mungkin banyak orang yang mengatakan ‘aku tidak makan tidak masalah,
asalkan aku tetap minum’. Itu adalah salah satu contoh yang membuktikan bahwa
betapa pentingnya air bagi
kehidupan manusia.
Sayangnya, masih
banyak orang yang tidak menggunakan air dengan semestinya. Mereka
menggunakan begitu saja, mencemari tanpa mencegah dan memperbaikinya sehingga
ekosistem menjadi rusak dan punah. Negara
kita yang memiliki persedian air berlimpah masih saja terjadi krisis air di
daerah-daerah. Hal ini menunjukkan masih banyak dari kita yang belum sadar
terhadap pentingnya mengolah dan menjaga air dengan baik dan benar. Curah hujan
yang cukup tinggi belum bisa menjadi parameter suatu negara untuk tidak terjadi
krisis air. Seharusnya air hujan
dimanfaatkan untuk memindahkan air dari gunung/hulu yang dataran tinggi ke dataran
yang lebih rendah sehingga dapat dimanfaatkan seluruh kehidupan makhluk hidup
sesuai dengan keberadaan habitat mereka. Jika tidak, maka akan mengganggu
kelangsungan kehidupan ekosistem dan terjadi ketimpangan unsur-unsur dan
struktur yang menjadi faktor penting dalam kehidupan.
Sangat mustahil bagi
makhluk hidup tanpa mengkonsumsi air. Allah memberi wujud kemurahan-Nya dengan
keberadaan banyak sekali sumber air yang tersebar di setiap jengkal bumi ini
untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup penjuru dunia. Allah telah memberi
kuasa kepada hewan – hewan untuk bergerak mencapai sumber air dan makanan,
mengambil kebutuhan mereka, maka Allah telah mendesain sebuah system yang
kompleks untuk menyediakan air bagi tumbuhan-tumbuhan yang tidak dapat bergerak
sama sekali. Allah telah menyempurnakan kondisi tanah dengan bebatuan yang ada
di bawahnya agar bebatuan tersebut menjaga air hujan dalam waktu yang lama,
sehingga tumbuhan-tumbuhan di berbagai tempat dapat memenuhi kebutuhan air
mereka ketika hujan tidak turun. Allah juga membekali tumbuh-tumbuhan dengan
akar yang mampu menembus kedalaman tanah dan gurun sehingga dapat mencapai
tempat tersedianya air.
Sirkulasi air ciptaan Allah sangat
menakjubkan. Setelah
uap air naik ke lapisan udara, uap tersebut memadat dan menjadi awan yang
nantinya terbawa oleh angin ke tempat-tempat yang kering dan terakhir awan
tersebut berubah menjadi tetesan air yang turun sebagai hujan, salju dan embun.
Maha benar Allah SWT yang berfirman :
”Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan,
kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya
bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan
Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari
(gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya
(butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya
dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir
menghilangkan penglihatan. Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang
mempunyai penglihatan. “ (QS. Al – Nur [24] : 43-44 )
Ayat di atas menunjukkan
Allah bersifat Al-Ilmu dan Al-Hayat. Bahwa Allah mempedulikan kelangsungan
kehidupan makhluk ciptaan-Nya agar tetap sejahtera dan berkecukupan. Namun
manusia yang mengubah ketetapan Allah melalui berbagai macam cara teknologi.
Manusia menjadikan teknologi sebagai obat mujarab kehidupan manusia, yang
sebenarnya hanyalah untuk kepentingan golongan saja. Manusia lupa bahwa hajat
hidup orang banyak adalah keberlangsungan kehidupan di bumi ini. Akibatnya,
bilamana terjadi perubahan cuaca atau iklim mikro yang ekstrim tejadi bencana
yang manusia tidak bisa mengatasinya. Misalnya seperti jika hujan
turun setiap hari atau setiap minggunya. Apa yang akan terjadi? Sudah dapat dipastikan akan terjadi kerusakan
besar yang tidak dapat diperkirakan.
“Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu
ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami
benar-benar berkuasa menghilangkannya. Lalu
dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di
dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari
buah-buahan itu kamu makan, dan
pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak, dan
pemakan makanan bagi orang-orang yang makan.” (QS. Al-Mukminun [23] : 18-20)
Al quran telah
mengukuhkan bahwa semenjak pertamakali kehidupan ini dimulai, alam membutuhkan
air sebagai faktor utama untuk eksistensinya. Dikatakan bahwa tanah liat adalah
tahapan pertama dari benda yang diciptakan. Tanah liat adalah tanah yang telah
diracik dengan air. Peran penting yang dimainkan oleh air dalam kehidupan
makhluk hidup dapat kita temukan ketika kita membandingkan keadaan bumi sebelum
dan sesudah turunnya hujan. Bumi ketika belum turun hujan itu masih gundul dan
kering karena tidak ada air, tetapi setelah turunnya air hujan, bumi menjadi
hijau menyala.
Begitu besar dan lengkapnya apa yang telah diberikan
oleh Allah kepada umatnya. Semua telah diatur-Nya sedemikian rupa hingga
semuanya benar-benar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh semua makhluk-Nya.
Maha Besar Allah. Dan tampaklah apa yang diciptakan Allah adalah merupakan ketetapan
yang sangat konsisten dan memenuhi janji, sesuai dengan takarannya. Untuk itu
janganlah manusia mencoba mereka-reka ketetapan Allah untuk kepentingan sendiri.
Allah bersifat Al-Qudrat dan Al-Iradat, bahwa Allah Maha Kuasa dan Maha
Berkehendak, yang setiap saat dapat merubah rencana manusia. Bersyukurlah, dan
tetap menjaga apa yang telah Ia berikan untuk kehidupan kita. Karena Allah Maha
Mengetahui atas segala sesuatu .
0 komentar:
Posting Komentar